Ikan tuna merupakan jenis ikan yang paling banyak dicari
dan dicuri di perairan laut Indonesia karena tingginya minat pasar baik loka maupun internasional. Ikan tuna memiliki rasanya yang lezat, serta kandung gizi yang tinggi.
Apa saja kandungan gizi dan manfaat ikan tuna?
Kaya Omega-3
Dilihat dari
komposisi gizinya, tuna mempunyai nilai gizi yang sangat luar biasa. Kadar
protein pada ikan tuna hampir dua kali kadar protein pada telur yang selama ini
dikenal sebagai sumber protein utama. Kadar protein per 100 gram ikan tuna 33 g sedangan telur 13 g. Ikan tuna kaya asam lemak omega-3. Kandungan omega-3 pada ikan
air laut, seperti ikan tuna, 28 kali lebih banyak daripada ikan air
tawar. Omega-3 dapat menurunkan kadar kolesterol darah dan
menghambat proses terjadinya aterosklerosis (penyumbatan
pembuluh darah). Konsumsi ikan 30 gram sehari dapat mereduksi risiko kematian
akibat penyakit jantung hingga 50 persen. Asam lemak omega-3 juga mempunyai
peran penting untuk proses tumbuh kembang sel-sel saraf, termasuk sel otak,
sehingga dapat meningkatkan kecerdasan, terutama pada anak-anak yang sedang
mengalami proses tumbuh kembang.
Sumber Mineral
Ikan tuna juga sumber berbagaimineral penting bagi tubuh. Kandungan iodium pada ikan tuna
mencapai 28 kali kandungan iodium pada ikan air tawar. Iodium sangat berperan
penting untuk mencegah penyakit gondok dan meningkatkan kecerdasan anak. Selain
itu, ikan tuna juga kaya akan selenium.
Konsumsi 100 gram ikan tuna cukup untuk memenuhi 52,9 persen kebutuhan tubuh
akan selenium. Selenium mempunyai peran penting di dalam tubuh, yaitu
mengaktifkan antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari serangan radikal bebas
penyebab kanker.
Ikan tuna juga mengandung kalium dan natrium, sehingga baik untuk penderita jantung. Kalium
diketahui bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah, terapi darah tinggi,
serta membersihkan CO2 di
dalam darah. Kalium juga bermanfaat untuk memicu kerja otot dan simpul saraf:
Kalium yang tinggi akan memperlancar pengiriman oksigen ke otak dan membantu
memperlancar keseimbangan cairan tubuh.
Sumber Vitamin
Ikan tuna mengandung banyak vitamin A, sangat baik untuk
pemeliharaan sel epitel, peningkatan daya tahan tubuh,
pertumbuhan, penglihatan, dan reproduksi.
Ikan tuna juga merupakan sumber
yang baik untuk vitamin B6 dan asam folat. Meskipun ikan tuna mengandung kolesterol, kadarnya
cukup rendah dibandingkan dengan pangan hewani lainnya. Kadar kolesterol pada
ikan tuna 38-45mg per 100gr daging.
Mencegah Stroke dan Obesitas
Kandungan gizi yang tinggi membuat tuna sangat efektif untuk menyembuhkan
berbagai penyakit, salah satunya stroke. Sebuah studi yang pernah dilakukan
selama 15 tahun menunjukkan bahwa konsumsi ikan tuna 2-4 kali setiap minggu,
dapat mereduksi 27% resiko penyakit sroke daripada yang hanya mengkonsumsi 1
kali dalam sebulan. Konsumsi 5 kali atau lebih dalam setiap minggunya dapat
mereduksi penyakit stroke hingga 52 persen.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Desember 2004 membuktikan bahwa ikan tuna dapat
mencegah obesitas dan sangat baik untuk penderita Diabetes melitus tipe 2. Hal itu
disebabkan kandungan EPA yang
tinggi pada ikan tuna dapat menstimulasi hormon yang membantu
meregulasi asupan makanan. Dengan regulasi tersebut, tubuh akan terhindar dari
konsumsi makanan secara berlebihan, penyebab obesitas.
Mencegah Leukemia dan Kanker Payudara
Konsumsi ikan tuna yang diolah dengan cara dipanggang atau dibakar, tetapi tidak digoreng, dapat mencegah risiko penyakit aritmia jantung, terutama bagi mereka yang berusia lanjut. Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Universitas Harvard pada tahun 2004, menunjukkan bahwa konsumsi ikan tuna 1-4 kali setiap minggu dapat meningkatkan omega-3 dan mencegah penyakit heart arrhythmia hingga 28 persen. Penggorengan tidak dianjurkan karena dikhawatirkan dapat menghasilkan radikal bebas yang justru merugikan bagi kesehatan tubuh. Sebuah penelitian yang dipublikasi pada tahun 2004 menunjukkan bahwa konsumsi ikan yang kaya asam lemak (seperti ikan tuna) dapat mengurangi risiko penyakit leukimia. Ikan tuna juga baik untuk mencegah kanker payudara. Hal tersebut disebabkan kandungan omega-3 pada tuna dapat menghambat enzim pendukung terjadinya kanker payudara. Omega-3 juga dapat mengaktifkan reseptor di membran sel yang dapat menangkap aktivitas sel penyebab kanker. Selain itu, omega-3 juga dapat memperbaiki DNA.
Konsumsi ikan tuna yang diolah dengan cara dipanggang atau dibakar, tetapi tidak digoreng, dapat mencegah risiko penyakit aritmia jantung, terutama bagi mereka yang berusia lanjut. Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Universitas Harvard pada tahun 2004, menunjukkan bahwa konsumsi ikan tuna 1-4 kali setiap minggu dapat meningkatkan omega-3 dan mencegah penyakit heart arrhythmia hingga 28 persen. Penggorengan tidak dianjurkan karena dikhawatirkan dapat menghasilkan radikal bebas yang justru merugikan bagi kesehatan tubuh. Sebuah penelitian yang dipublikasi pada tahun 2004 menunjukkan bahwa konsumsi ikan yang kaya asam lemak (seperti ikan tuna) dapat mengurangi risiko penyakit leukimia. Ikan tuna juga baik untuk mencegah kanker payudara. Hal tersebut disebabkan kandungan omega-3 pada tuna dapat menghambat enzim pendukung terjadinya kanker payudara. Omega-3 juga dapat mengaktifkan reseptor di membran sel yang dapat menangkap aktivitas sel penyebab kanker. Selain itu, omega-3 juga dapat memperbaiki DNA.
Kaya Purin dan Histamin
Meskipun tuna mempunyai manfaat yang sangat luar biasa bagi tubuh, konsumsinya secara berlebihan juga perlu dicermati. Tuna mengandung senyawa purin yang dapat menjadi pencetus penyakit asam urat. Hal itu yang menyebabkan orang yang mempunyai masalah dengan ginjalnya atau sedang menderita penyakit gout, sebaiknya membatasi konsumsi makanan yang kaya purin, seperti ikan tuna. Selain purin, tuna juga mengandung histamin yang dapat alergi seperti gatal kemerah-merahan dan gatal pada kulit, bengkak, dan badan lemas.
Meskipun tuna mempunyai manfaat yang sangat luar biasa bagi tubuh, konsumsinya secara berlebihan juga perlu dicermati. Tuna mengandung senyawa purin yang dapat menjadi pencetus penyakit asam urat. Hal itu yang menyebabkan orang yang mempunyai masalah dengan ginjalnya atau sedang menderita penyakit gout, sebaiknya membatasi konsumsi makanan yang kaya purin, seperti ikan tuna. Selain purin, tuna juga mengandung histamin yang dapat alergi seperti gatal kemerah-merahan dan gatal pada kulit, bengkak, dan badan lemas.
Ayo dukung gerakan "Aku Suka Makan Ikan"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar